Backpacking To Yogyakarta : Persiapan Perjalanan

 sumber gambar: cahyogya.com

Jalan - jalan ke kota Yogyakarta merupakan impian saya bersama istri sejak lama, sejak 2009 sebelum Aira lahir, ketika itu, kami berdua punya keinginan untuk liburan ke Yogyakarta berdua. Tapi apa daya kondisi keuangan kami waktu itu di bawah garis rata-rata ha..ha..ha...

Berawal dari ada titipan saudara untuk memesankan tiket pesawat Silangit - Batam di 4  Februari 2015, akhirnya saya coba sekalian iseng-iseng cek tiket kereta api di www.kereta-api.co.id dan ternyata, untuk tiket kereta api ekonomi jurusan Sidoarjo - Lempuyangan harganya 50rb per orang, padahal di akhir bulan November 2014, saya cek harga tiket di website nya kereta api untuk keberangkatan Januari 2015 atau Februari 2015 harga tiketnya 115rb-an, karena waktu itu emang ada wacana harga tiket kereta api ekonomi jarak jauh akan naik 100%. Berhubung di Februari 2015 itu saya cek harga tiketnya ternyata masih tetep 50rb, tanpa pikir panjang saya lalu cari hari yang pas untuk backpacker ke Yogyakarta, tentu saja konsultasi sama ibu negara dulu a.k.a istri he..he..he.., di sepakati tanggal 18-22 Maret 2015 kami backpaker ke Yogyakarta, dengan asumsi ambil cuti 3 hari 18-20 Maret, karena 21 Maret Libur Nasional Nyepi. Jadinya hari itu juga, 4 Februari 2015 pagi sebelum berangkat kerja, saya udah pesen tiket untuk 4 orang, Saya, Istri, Aira dan Aurel, semuanya habis 415rb untuk pulang pergi. 15rb nya adalah biaya admin. Langsung saya bayar pakai BCA klikpay.

Kereta api yang saya gunakan nantinya adalah kereta api LOGAWA dengan keberangkatan dari stasiun Sidoarjo dan turun di Stasiun Lempuyangan. Sebenernya ada pilihan lain yaitu kereta api Sri Tanjung, tetapi berangkatnya agak siangan. Harga tiket kereta api Sri Tanjung di Maret 2015 juga sama 50rb. Dan ternyata, untuk April 2015 harga tiket berubah lagi, untuk kereta api LOGAWA dari 50rb naik menjadi 80rb, sedangkan kereta api Sri Tanjung dari 50rb naik menjadi 100rb. Beruntung sekali saya masih mendapatkan harga 50rb.

Tiket kereta api ke Yogyakarta sudah di dapat, sekarang tinggal cari uang sakunya, maklum dadakan ha..ha..ha... (dalam artian belum punya uang tabungan) masih ada 6 minggu lagi sebelum kami berangkat, saya harus cari uang tambahan buat akomodasi nantinya di Yogyakarta, dimulai dari memaksimalkan jualan online si Nyonya, hingga nerima servis komputer atau laptop, sebelumnya, saya sering nolak nerima servis, bukan nolak nerima rejeki, tapi saya sering capek bergadang buat servis, karena saya servisnya kalo pulang kerja, tapi saat ini, segala kerusakan laptop atau komputer saya terima, maklum, kejar setoran he..he..he.... estimasi hitungan kami waktu itu, habis 2,2 juta ditambah harga tiket, jadi total 2,6jt-an, berhubung tiket sudah di bayar, jadi saya harus bisa mendapatkan uang 2,2 juta dalam waktu 6 minggu.

Disamping persiapan ngumpulin dana, saya juga cari informasi dan referensi tentang penginapan, transportasi, tempat wisata, makanan dan lainnya yang ada di kota Yogyakarta. Maklum, ini adalah perjalanan pertama kami ber-4 secara backpacker, apalagi Aira dan Aurel masih kecil, jadi kami harus mempersiapkan secara matang acara backpacking ke Yogyakarta ini. Di google, banyak info tentang backpacker murah ke Yogyakarta, tapi saya lebih condong ke 2 sumber informasi, yaitu di Yogyes dan Kaskus. Di 2 portal tersebut cukup lengkap informasinya.

Di 3 minggu sebelum berangkat, kami dilanda dilema, istri saya tiba-tiba ingin membatalkan perjalanan ini, alasan utamanya, karena kuatir akan kesehatan Aira dan Aurel. Apalagi beberapa hari berikutnya, saya juga dibuat bingung, karena bebarengan dengan jadwal maintenance ke Jakarta, yang belum pasti tanggal berangkatnya, walaupun untuk tahun ini yang berangkat maintenance ke Jakarta adalah rekan saya, tapi setidaknya saya harus ada di kantor, untuk backup rekan saya yang maintenance di Jakarta tersebut.

Akhirnya, kami, saya dan istri sepakat untuk membatalkan keberangkatan ke Yogyakarta, tentunya saja kami harus merelakan biaya admin pembatalan kereta api sebesar 100rb. Biaya pembatalan atau ganti hari akan dikenakan biaya sebesar 25% dari harga tiket. Tapi waktu itu saya masih belum bisa ke stasiun untuk membatalkan tiket, oh ya... untuk pembatalan atau perubahan jadwal, harus datang langsung ke stasiun.

Entah, dapat pengaruh dari mana, 1 minggu sebelum hari keberangkatan, istri saya tiba-tiba gak mau tiketnya dibatalin, katanya, kita coba aja dulu, semoga nantinya anak-anak tidak apa-apa, saya sendiri pun yang dari awal emang belum mengajukan cuti, akhirnya saat itu juga saya langsung mengajukan cuti untuk 3 hari, dan alhamdulillah cuti saya di setujui.

Dalam waktu kurang dari 1 minggu, saya harus berburu hotel dan transport, untuk transport saya lebih memilih untuk sewa motor, karena menurut perhitungan saya, sewa motor lebih murah dan fleksibel dalam mengatur waktu menuju tempat wisata. Untuk penginapan, saya mengincar hotel yang ada di sekitaran malioboro (Sosrowijayan, Sosromenduran dan Dagen), tapi semua hotel murah di malioboro yang no.telpnya saya dapat dari internet gak ada satupun yang bisa dihubungi, akhirnya saya coba bergeser ke arah Prawirotaman dan MT Haryono, lagi lagi hotel murah di prawirotaman dan hotel murah di mt haryono, semua bilangnya full, sampai akhirnya saya telpon yang namanya Hotel Blankon, CS nya bilang ada kamar kosong, harga per malam 120rb, karena saya bawa 2 anak, 5 tahun dan 3 tahun dikenakan cas lagi 40rb, jadi total semalam kena 160rb, saya pikir terlalu mahal, karena budget yang saya perkirakan adalah 80rb-100rb permalam. Jadi ga saya ambil.

Akhirnya saya pun menyerah untuk mencari hotel, dan merencanakan langsung cari hotel setiba di Jogja, karena menurut info yang saya dapat dari internet, beberapa hotel di sekitaran Malioboro memang tidak menerima booking via telpon. 3 hari sebelum berangkat, saya baru teringat kalo saya punya temen di Jogja, temen akrab, sering main ke rumah juga. Akhirnya saya kontak temen saya itu, minta tolong untuk dibantu carikan hotel yang murah, tapi kata temen saya itu, harga hotel melati di sekitaran Malioboro memang rata-rata 100rb keatas, karena waktu itu temen saya ada di Tegal karena urusan kerja, jadi ga bisa bantu cariin, sampai akhirnya istri saya nyuruh, kos aja di tempat temen saya itu, oh ya... temen saya itu di jogja kos, tapi sebelum kos, dia sering nginep di hotel di sekitaran Malioboro, jadi setidaknya tahu tarif beberapa hotel disana. Akhirnya saya hubungi lagi dia, dan katanya memang ada 2 kamar yang kosong, kosnya juga bisa untuk suami istri, ada parkir motornya juga, jarak dari malioboro sekitar 6-7 km, harga perbulannya untuk saat ini 350rb (bulan lalu katanya masih 210rb per bulan, tapi bulan ini naik) kosongan tanpa kasur, karena saya disana cuma 5 hari 4 malam jadi boleh bayar 200rb plus dipinjemi springbed sama yang punya kos he..he..he...  jadi, untuk penginapan sudah Fix. Untuk kosnya sendiri ada di sekitar Jl. Godean Km.5, sedikit masuk gang, tapi ga jauh, gangnya juga lebar, mobil bisa masuk.

Perburuan berikutnya adalah persewaan sepeda motor, setelah mencari-cari yang syaratnya ga ribet, umumnya, harus menjaminkan 3 ID, bisa e-ktp, npwp, bpjs, paspor, kartu pegawai, jamsostek, sim A dll, karena tanpa id itu kita diharuskan menjaminkan uang tunai 2jt, karena saya ga punya uang 2jt, npwp, bpjs, paspor, sim A dan jamsostek, saya sedikit pesimis untuk bisa menyewa sepeda motor. Sampai akhirnya saya dapatkan 1 tempat persewaan sepeda motor, namanya Transmojo , setelah tanya-tanya sama orang Transmojo nya, ternyata saya bisa menjaminkan e-KTP, buku nikah, dan stnk sepeda motor saya. Jadi nya saya fix sewa sepeda motor Vario 125 dengan biaya sewa 70rb per 24jam, saya sewanya 4 hari jadi kena 280rb, sepeda motornya pun nanti di antar dan di jemput di stasiun Lempuyangan, jadi ketika saya keluar stasiun ga perlu bingung lagi cari transport, begitu juga nanti ketika saya akan balik ke Sidoarjo, ke lempuyangannya ga perlu bingung naik apa. Untuk pembayarannya, akan di bayar langsung di tempat, artinya, ketika kita terima kunci dan motor, saat itu juga kita bayar.

Langkah selanjutya, saya menyusun Itinerary, dengan perincian sebagai berikut :
Day 1 : Malioboro - Alun alun Kidul - Tugu
Day 2 : Prambanan - Ratu Boko - Candi Lubung - Candi Sewu - Candi Tara
Day 3 : Pasar Beringharjo - Keraton - Vredeburg - Taman Pintar - Malioboro
Day 4 : Borobudur - Candi Pawon - Candi Mendut
Day 5 : Pulang Ke Sidoarjo

Dan nantinya, semua itinerary di atas akan berubah semua ha..ha..ha..., walaupun tidak berubah secara total sih.

Malam hari, sebelum besoknya kami berangkat ke Jogja, sekitar jam 11 malam, kami baru akan packing barang-barang yang akan dibawa ke Jogja, rencana kami, sebenernya bawa 1 tas carrier atau 2 tas backpack, ternyata ga muat, kebanyakan isinya untuk keperluan anak-anak, terutama obat-obatan, kami bawa banyak obat-obatan dan vitamin, karena takut anak-anak disana fisiknya drop. Akhirnya, saya putuskan bawa 1 koper dan 1 backpack, kalo gini sih bukan backpacking namanya ha..ha..ha...
Oh ya, satu lagi, kami ga lupa bawa 2 bantal boneka buat tidurnya Aira dan aurel di dalam kereta api, karena pengalaman sebelumnya, kalo naik kereta api, anak-anak ga nyaman tidurnya. apalagi ini perjalanan yang lumayan lama.

LANJUTANNYA YA.....
>> Backpacking To Yogyakarta : Persiapan Perjalanan
>> Day 1 : Tugu - Malioboro - Alun Alun Kidul 
>> Day 2 : Candi Mendut - Candi Borobudur - Taman Pelangi (Taman Lampion - Monumen Jogja Kembali) 
>> Day 3 : Candi Prambanan - Candi Istana Ratu Boko 
>> Day 4 : Pasar Beringharjo - Benteng Vredeburg - Taman Pintar - Pasar Sore Malioboro - Titik Nol Jogja - Pusat Oleh Oleh Bakpia Jalan KS Tubun 
>> Day 5 : Back To Sidoarjo