Akhirnya datang juga hari Rabu 18 Maret 2015, hari itu, dimana petualangan keluarga kecil kami dimulai. Berangkat dari rumah jam 06.30 wib, sebelum ke stasiun, kami ke JNE terlebih dahulu untuk kirim paket pesanan dari jualan online nya si nyonya. Jadwal kereta api Logawa yang kami tumpangi adalah jam 08:18 wib. Sebelum ke Stasiun kami mampir dulu ke Indomart untuk beli amunisi keperluan selama berada diatas kereta api, karena biasanya makanan dan minuman di kereta api harganya mahal. Untuk beli minuman dan roti serta snack, habis 49rb.
Setelah membeli makanan dan minuman tadi, kami langsung meluncur ke Stasiun Kota Sidoarjo. Sampai stasiun, nunggu sebentar, sampai akhirnya kereta api Logawa datang. Beberapa menit kemudian, kami pun sudah ada di gerbong 4 kereta api Logawa.
Selama dalam perjalanan, anak-anak ceria sekali, tidak menunjukkan kalo keliatan capek, mungkin karena tidur cukup lama di kereta api, apalagi pakai bantal, dengan suhu yang sedikit dingin karena kami duduk pas di bawah AC, sehingga anak-anak merasa nyaman di kereta api.
Setelah kurang lebih 7 jam perjalanan, kami pun sampai stasiun Lempuyangan Yogyakarta jam 15.00 wib, saya langsung kontak orang transmojo yang kami sewa motornya. sebenernya, ketika kereta api Logawa sudah sampai Klaten, saya udah memberitahu orang Transmojo kalo sebentar lagi sampai Lempuyangan. Dan ternyata orang Transmojo sudah ada di Lempuyangan, kami pun transaksi sewa motor, saya serahkan 3 jaminan (eKTP, stnk, buku nikah) dan mereka membuatkan tanda terima, dan saat itu kami bayar lunas untuk 4 hari sebesar 280rb, dan ternyata sewa motor di transmojo ini gak ribet, apalagi ga pake sesi foto-fotoan ha..ha..ha...
Dan ternyata temen saya, yang nyariin saya kos datang menjemput, dia nawarkan naik taksi (mobil plat hitam, saya lupa, avanza atau xenia mobilnya), padahal sebelumnya, kami berencana langsung jalan ke Malioboro, tapi karena temen saya sudah pesen taksi plat hitam itu, akhirnya istri dan 2 anak saya, serta beberapa tas dan koper ikut naik mobil, saya buntutin dari belakang naik motor untuk menuju kosan kami. Nyampai kosan, kesan pertama kota Yogyakarta adalah PANAAASSSSS, sepertinya kota Yogyakarta butuh banyak penghijauan, masa kalah sama kota Surabaya, setelah itu kami langsung mandi dan istirahat sebentar leyeh-leyeh untuk menghilangkan lelah. Tidak lupa juga kami bayar uang kosnya dulu sebesar 200rb.
Setelah mandi dan istirahat kurang lebih 1,5 jam, kami berempat naik vario 125 langsung meluncur ke arah kota, tapi sebelumnya kami mampir ke pom bensin dulu, beli premium 20rb, tujuan pertama kami, berhenti dulu di area tugu, pengennya sih foto-foto, tapi mamanya Aira ngelarang, ga usah foto-foto di tengah, apalagi kondisi lalu lintas sore itu lumayan rame, jadinya di tugu itu kami ga foto-foto, hanya foto tugunya aja ha..ha..ha...
Destinasi ke dua, sekitar jam 6 sore, kami sudah sampai di Malioboro. Kegiatan pertama adalah, foto-foto di papan nama jalan Malioboro yang sangat terkenal itu, selanjutnya jalan-jalan menyusuri jalan Malioboro, saat itu, jalanan Malioboro tidak terlalu ramai, sehingga terasa nyaman jalan-jalan disana, dan sambil berhenti sesekali, Mama Ai nawar baju dan kaos. Kalo Aira sama Aurel yang dilihat hanya aksesoris cewek aja, semisal gelang, kalung dan cincin he..he..he.....
Selama di jalan Malioboro itu, kami membeli beberapa item berikut ini :
> 2 kaos ukuran XL yang harganya 13rb per kaos nya,
> 2 daster untuk dipakai tidur Aira n Aurel seharga 35rb per 2 daster.
> 2 pasang Sandal untuk Aira dan Aurel dengan harga 15rb per pasang
> Sandal Mamanya Aira, harga 20rb per pasang
> 2 Cincin untuk Aira dan Aurel, harga 5rb per pcs
> 2 Gelang untuk Aira dan Aurel, harga 5rb per pcs
Setelah puas jalan-jalan, kami pun akan melanjutkan perjalanan ke Alun-alun kidul, oh ya... untuk parkir motor di Malioboro sebesar 2rb ya..
Sekitar jam 7 malam, kami sudah tiba di Alun-alun Kidul, suasana alun-alun kidul waktu itu tidak terlalu ramai, Banyak sepeda yang di modif menyerupai mobil, yang diberi lampu hias plus music, menarik perhatian Aira dan Aurel, Ai pengen banget naik itu, Aurel juga pengen, tapi si Nyonya besar melarang, alasannya karena capek, saya sendiri sih sebenernya juga pengen nyoba. Saya denger dari penjaganya, dia nawarin 20rb, ga tau untuk berapa putaran.
Alun-alunnya sendiri sepertinya kurang terawat, rumputnya tinggi-tinggi. Tapi saya ga sampai ke tengah, apalagi nyoba jalan sambil mata di tutup melewati 2 pohon beringin. Karena tujuan awal ke Alkid ini hanya untuk makan malam.
Kami pun akhirnya makan malam di Alkid, dengan duduk lesehan disisi pinggir alun-alun, yang dikasih tikar. Saya pesen 2 nasi goreng telor yang harganya 12rb per posi, 1 nasi telor dadar plus tempe seharga 8rb per porsi buat Aira dan Aurel. serta 2 gelas teh anget, seharga 3rb per gelas, total kami habis 38rb untuk makan malam ini, untuk ukuran kami, terasa sedikit mahal untuk nasi gorengnya. Untuk rasa nasi gorengnya biasa saja, terkesan hambar, gak pedas, ga asin, seperti kurang bumbu, kalo nasi telor plus tempe lumayan, nasinya juga banyak, bahkan dimakan berdua Aira dan Aurel masih sisa.
Selama makan malam itu, kami di datangi banyak pengamen dan pengemis, agak risih sebenernya, lagi enak-enak makan didatangi pengemis dan pengamen, padahal kata temen saya yang jemput tadi di stasiun, di Jogja gak ada pengemis, nyatanya, di Alkid ini ada. Hanya ada satu pengamen yang saya suka disana, 1 group dengan 3 orang personel, saya bener-bener menikmatinya, seakan ada live musik nya. permainan musiknya juga bagus, kalo pengamen lainnya hanya pake gitar atau ecek-ecek aja.
Jam 8.30 malam kami putuskan untuk balik ke kosan untuk istirahat buat melanjutkan perjalanan esok hari. Untuk parkir motor di Alkid kena 2rb. Di tengah perjalanan menuju kos-an kami berhenti dulu, untuk beli 2 martabak, 1 untuk temen saya, dan 1 lagi buat Aira dan Aurel.
Hari pertama di Jogja, saya tidak merasakan ada sesuatu yang istimewa.
Bahkan tidur di kosan ga nyaman sama sekali, pengap dan panas, ga ada kipas, akhirnya kami tidur dengan pintu dan jendela terbuka, bahkan saya tidur di lantai.
Perincian untuk pengeluaran hari pertama :
> Beli Minuman, Roti dan snack Rp. 49.000,- (Ketika masih di Sidoarjo)
> Sewa motor untuk 4 hari Rp. 280.000,-
> Bayar kos Rp.200.000,-
> Beli Bensin (Premium) Rp. 20.000,-
> Belanja di Malioboro plus parkir Rp. 133.000,-
> Makan di Alun-alun Kidul plus parkir Rp. 40.000,-
> Martabak 2 kotak Rp. 26.000,-
Jadi total pengeluaran kami di hari pertama adalah Rp. 748.000,-
Untuk biaya taksi plat hitam (xenia atau avanza) yang mengantar anak dan istri ke kosan, di bayari temen saya yang jemput, dan ga mau saya ganti, dengan jarak sekitar 8km dari lempuyangan ke jl.Godean kena harga 50rb.
Selama di Jogja, saya mengandalkan Google Map sebagai petunjuk arah, karena ini adalah pertama kalinya saya ke Jogja sebagai backpacker, sebelum-sebelumnya saya udah pernah ke jogja, tapi naik pesawat dan di jemput client dan hanya untuk kerjaan saja tanpa pernah jalan-jalan, jadi saya benar-benar buta lokasi wisata di Jogja, satu-satunya pengangan tentang arah jalan, saya hanya berpatok ke Google Map aja, untuk koneksi data, dengan kartu Three, koneksinya tidak bisa lancar, putus nyambung terus.
LANJUTANNYA YA.....
>> Backpacking To Yogyakarta : Persiapan Perjalanan
>> Day 1 : Tugu - Malioboro - Alun Alun Kidul
>> Day 2 : Candi Mendut - Candi Borobudur - Taman Pelangi (Taman Lampion - Monumen Jogja Kembali)
>> Day 3 : Candi Prambanan - Candi Istana Ratu Boko
>> Day 4 : Pasar Beringharjo - Benteng Vredeburg - Taman Pintar - Pasar Sore Malioboro - Titik Nol Jogja - Pusat Oleh Oleh Bakpia Jalan KS Tubun
>> Day 5 : Back To Sidoarjo
No comments:
Post a Comment