Backpacking To Yogyakarta Day 2 : Candi Mendut - Candi Borobudur - Taman Pelangi (Taman Lampion - Monumen Jogja Kembali)


Hari ke dua, kamis 19 Maret 2015, perjalanan backpacking akan kami lanjutkan ke luar kota, keluar provinsi, yups... kami menuju Magelang Jawa Tengah, tujuan kami adalah Candi Mendut dan Candi Borobudur, kali ini tidak sesuai itinerary yang saya buat sehari sebelum kami berangkat ke Jogja. Kami memang bukan seoarang backpacker sejati, kami anggap perjalanan ini hanya sekedar mbolang keluar rumah he..he..he.. jadinya semua rencana perjalanan bisa berubah setiap saat.

Dengan mengandalkan google maps, dapat diketahui, perjalanan akan memakan waktu sekitar 50 menit dari jl godean tempat kos saya dengan jarak tempuh sekitar 31-38 km. Dari 3 rute yang disarankan oleh google, berangkatnya saya ambil jalan utama Yogyakarta - Magelang via Muntilan, jadi bukan yang terpendek versi google yang jalurnya ditandai warna biru muda, rencananya, pulangnya baru saya ikutin jalur yang berwarna biru muda itu.






Sebelum berangkat, kami sarapan soto terlebih dulu yang lokasi warung soto nya ada di depan Kompi Senapan C Yonif 403/Wirasada Pratista. Seperti biasa, kami selalu pesen 2 porsi terlebih dahulu, satu untuk saya, satu lagi buat anak-anak, dan kalo punya anak-anak ga habis, biasanya di habisin mamanya, jadi nya mamanya selalu kebagian sisa-sisa ha..ha..ha.... tapi kalo anak-anak ternyata habis makannya, baru mamanya pesen juga. Untuk sarapan pagi ini, kami habis 24rb untuk 2 mangkok soto, 2 teh hangat, 2 sate jeroan, 2 snack.

Sekitar jam 7.15 pagi, kami ber-4 naik motor langsung menuju Magelang, sesuai rute yang ada di google maps, tujuan pertama adalah candi mendut, kami sampai di Candi mendut, sekitar jam 8.30, karena beberapa kali kami berhenti untuk cek lokasi rute, terutama ketika sampai di persimpangan, baik pertigaan atau perempatan.

Sampai di Candi Mendut, kondisi masih sepi, hanya ada beberapa turis bule, kami ber-empat memutuskan untuk tidak masuk ke area candi mendut, kami hanya foto-foto di luar candi saja, bahkan beberapa turis mancanegara juga banyak yang ga masuk.

Di candi mendut, kami hanya sekitar 15 menit saja, perjalanan kami lanjutkan ke candi borobudur. Jarak dari candi mendut ke candi borobudur ga sampe 2km. Untuk parkir sepeda motor di candi borobudur, posisinya di luar area, sepertinya parkir yang di kelola oleh warga sekitar. Setelah memarkirkan sepeda motor, kami beli minuman aqua besar sama snack di luar area wisata borobudur, untuk minuman dan snack ini, kami habis 15rb.

Ketika kami berjalan menuju loket untuk membeli tiket masuk, kami di serbu pedagang asongan, akhirnya Mama Aira beli 1 topi, yang awalnya ditawarkan 50rb, akhirnya ke beli 25rb, sebelumnya istri saya udah nawar 20rb tapi ga dikasihkan, karena menurut istri saya, harga 25rb udah murah, jadi kebeli deh tuh topi, soalnya menurut istri saya, di rumah harganya 35rb. Untuk payung kami bawa sendiri, payung lipat kecil, sebenernya kami mau membelikan aira dan aurel topi juga, tapi aira sama aurel ga mau. Kelak, topi seharga 25rb yang kami beli di borobudur, akan hilang di candi prambanan ha..ha..ha....

Untuk tiket masuk Candi borobudur 30rb untuk dewasa, dan 12,5rb untuk anak-anak, jadinya kami beli 2 tiket dewasa dan 2 tiket untuk anak-anak, total yang kami bayarkan adalah 85rb, untuk tiketnya sendiri bentuk nya card, semacam kartu atm gitu, kartu yang hijau untuk dewasa, sedangkan kartu yang merah untuk anak-anak, nantinya kartu ini akan dimasukkan di pintu masuk area candi.

Setelah memasuki area candi, kami jalan-jalan sebentar, sampai akhirnya kami putuskan naik kereta kelinci, yang akan mengantar kami ke jarak terdekat candi borobudur. Tiket sepur kelinci ini harganya Rp. 7.500,-  per orang dan akan mendapatkan 1 botol kecil air mineral. Kami hanya membeli 2 tiket aja, biar lumayan ngirit he..he..he...

Sebelum kita naik ke candi borobudur, kita diwajibkan memakai kain sarung, jujur saya gak ngerti maknanya untuk apa, tapi karena ini aturan, jadi saya dan istri pakai kain sarung ini, pakainya cuma di lilitin di pinggang aja dan kata yang jaga, ga boleh dipakai dikepala, katanya bisa kesurupan, entah bener apa engga yang diucapin si penjaga tersebut. Untuk anak-anak tidak diwajibkan pakai, kebetulan aira sama aurel saya suruh pakai juga ga mau.

Saya sebenernya sedikit kuatir akan panasnya cuaca di borobudur, saya juga kuatir apa anak-anak kuat naik candi borobudur sampai atas. Ternyata anak-anak begitu semangat, gak mau pakai topi, gak mau pakai payung, hanya pakai penutup kepala dari hodie nya aja. Anak-anak juga semangat naik Candi, dan berlarian kesana kemari, saya sampai capek neriakin aira dan aurel, saya cuma takut anak-anak jatuh aja, maklum, tangga naik dan turun candi borobudur sangat curam, apalagi tangga yang di bagian atas.

Sepanjang saya menaiki candi borobudur, saya terkagum-kagum akan desain arsitekturnya, bener-bener megah, saya bener-bener menikmati moment berada di candi borobudur, walaupun panas menyengat, saya tetep semangat menjelajahi setiap tangga, aira dan aurel pun juga tidak kelihatan capek, cuma istri saya saja yang mengeluh capek dan panas, padahal dia pake topi dan payung.

Di atas candi borobudur sudah stanby beberapa satpam, yang bertugas untuk memperingatkan pengunjung yang nekat naik di atas stupa atau lainnya, kebetulan Aira, Aurel dan Istri saya berpose sambil naik stupa, kami langsung di tegur oleh security, he..he..he... beberapa pengunjung juga sempat di tegur. Seharusnya kita memang menjaga warisan budaya ini, agar tidak rusak dan kotor. Untuk candinya sangat bersih, tidak ada sampah sama sekali, bahkan lumut pun hampir ga ada yang kelihatan, jadi sepeertinya candi borobudur ini bener-bener di rawat dengan baik.

Setelah puas menjelajah candi borobudur, sekitar jam 11 siang kami langsung turun, tidak lupa kami mengembalikan kain sarungnya di pintu keluar. Setelah melewati pintu keluar, kami diserbu penjaja souvenir, ada yang nawarin gantungan kunci berbentuk candi, ditawarin 2rb per pcs, 5rb 3pcs, kaos, topi, miniatur candi dll. Saat itu, saya dan Aira jalan duluan, sedangkan Aurel jalan sama mamanya di belakang. Nah, ketika saya jalan sama Aira, dia berbisik kalo mau candi nya di bawa pulang ha..ha..ha... mungkin maksudnya minta dibeliin miniatur candi kali. Kebetulan istri saya di tawari terus sama pedagang miniatur candi itu, dikejar terus, pertama di tawarkan 35rb per pcs, lalu diturunkan lagi 25rb per pcs, diturunkan lagi 20rb per pcs, pedagang yang aneh, tanpa kita menawar, diturunkan dengan sendirinya he..he..he... karena istri saya agak risih, ditembak aja langsung, kalo boleh 2pcs 15rb ha..ha..ha... eh, ternyata di kasih ha..ha..ha..

Setelah membeli 2 miniatur candi prambanan dan stupa borobudur, kami lanjut jalan, sambil sesekali berhenti di lapak PKL yang ada di sepanjang jalur jalan keluar candi borobudur untuk sekedar melihat souvenir. Sampai aakhirnya kami berhenti di lapak ibu-ibu yang menjajakan aksesoris wanita, seperti gelang, kalung dan gantungan kunci. Istri saya membeli gelang untuk aira dan aurel 10rb dapat 5pcs, padahal, di Malioboro per gelangnya harganya 5rb dari harga yg ditawarkan 10rb. beli 2 kalung hello kitty, 10rb dapat 2 kalung, lagi lagi masih lebih murah dari jl. Malioboro, di malioboro kalung sejenis dihargai 10rb per kalung, ga bisa kurang, ditawar malah ngomel-ngomel ha..ha..ha.... Selanjutnya beli 2 pack gantungan kunci bentuk miniatur candi dengan harga 15rb untuk 2 pack, 1 pack isi 10 pcs, jadi per pcs harganya hanya Rp. 750,- padahal di pintu keluar tadi ditawarin 2rb per pcs ha..ha..ha....

Belanja oleh-oleh untuk temen Aira udah dapat, sekarang waktunya pulang, sebelum pulang, saya sholat dulu di masjid yang ada di pintu keluar, lagi-lagi kami di serbu pedagang asongan, bahkan di dalam masjid pun kami masih di kerubungi, bener-bener agresif pedagang di candi borobudur. Habis sholat kami langsung ke parkiran motor dengan membayar 3rb.

Ketika kami mau balik, ke Jogja, kami putuskan lewat jalur yang disarankan oleh google, yaitu jalur dengan warna biru muda di map, yang ternyata jalurnya melewati pegunungan yang sepi, yang jalannya naik turun dan agak rusak. Jujur saya menyesal ambil jalur ini, saya juga takut, karena jalannya sangat sepi banget, di beberapa titik dikasih tanda peringatan hati-hati longsor. Untuk suasananya sebenernya enak, udaranya sedikit adem dengan banyaknya pepohonan, ga banyak polusi. Kami harus berhenti berkali-kali, karena sinyal internet hp saya ga ada, jadinya ga bisa menentukan posisi, bener-bener hilang sinyal, jadinya kami harus bertanya ke warga atau mengikuti petunjuk jalan yang ada, sehingga membuat saya harus banyak berhenti, yang mengakibatkan waktu tempuh ke jogja lebih lama, hampir 2 jam saya baru nyampe jl.Godean Yogyakarta.

Sebelum kami kembali ke Kosan, kami sempatkan makan di Popeye Chicken Express, makanan cepat saji seperti ini, kesukaannya Aira dan Aurel, kami memesan 4 porsi paket 1 yang isinya nasi, ayam, dan es teh. harga per porsi untuk paket 1 cuma Rp. 6.500,- jadi untuk 4 porsi cuma habis 26rb, sangat murah. kami juga beli kulit ayam crispy dengan harga Rp. 6.000,- per box mika. Total di Popeye kami habis 32rb.

Setelah makan, kami langsung balik ke kos-an, tapi kami mampir dulu di alfamart yang ada di gang masuk kosan kami untuk beli air mineral, permen, roti tawar dan susu semuanya habis 50rb. Sampai kos-an, kami langsung tidur. setelah hampir 2 jam kami tidur, kami langsung mandi, habis mandi, sekitar jam 6 sore kami langsung melanjutkan perjalanan kami, kali ini tujuan kami adalah Taman Pelangi yang ada di komplek Monumen Jogja Kembali (Monjali). Taman pelangi ini biasa di sebut juga Taman Lampion.

Setelah mengendarai vario selama 15 menit, kami sampai di Taman Lampion, untuk tiket masuknya 10rb per orang untuk hari Senin-Jumat, sedangkan untuk hari sabtu dan minggu tiketnya 15rb, kami membayar tiket masuk 20rb untuk 2 orang, ga tau kenapa yang dikasih tiket 2 aja, saya pikir akan kena 40rb, ternyata anak-anak ga dihitung, soalnya waktu itu saya kasih uang 50rb, dibalikin 30rb.

Baru aja parkir motor, ternyata gerimis, tapi ga deres, anak-anak langsung berlarian, kesana kemari. Kesan pertama saya ketika sampai di Taman Pelangi atau taman lampion ini, BIASA SAJA, ga ada yang istimewa, lampu-lampu lampionnya memang sangat cantik dan indah, tapi terkesan semerawut menurut saya. Pemasangan kabel listrik yang awut-awutan, yang semuanya terlihat dari luar, belum lagi rumput yang tinggi. Tapi menurut saya yang paling berbahaya disini adalah pemasangan kabel listriknya, harusnya di tanam, biar gak kelihatan dari luar. Pokoknya asal-asalan deh pemasangan kabel listriknya. Untuk yang bawa anak kecil, sebaiknya selalu di perhatikan terus, takutnya mainan atau kesandung kabel.

Di taman pelangi ini, kami cuman sebentar, ga sampai satu jam, karena istri saya sakit kepala, aurel juga mengeluh kakinya kemeng, kalo saya dan aira sih masih fit, malam itu di taman pelangi, walaupun gerimis, udaranya cukup bikin gerah. Sebenernya, rencana saya setelah dari taman pelangi ini, mau nyoba makan dan ngopi di angkringan sekitar tugu, tapi istri saya nyuruh balik ke kosan aja, dan langsung tidur. Untuk makan malam, kami ber-4 hanya makan roti tawar di kasih susu yang kami beli sore harinya di Alfamart.

Hari kedua di Jogja, saya masih belum merasakan ada sesuatu yang istimewa, kecuali keindahan dan kemegahan candi borobudur saja. FYI: Oh ya, Borobudur di Magelang Jawa Tengah ya..., bukan di Jogja.

Untuk kondisi kamar kosan, sedikit lebih dingin, tapi masih pengap, gak separah hari pertama kemarin.

Perincian untuk pengeluaran hari kedua :
> 2 Nasi soto + 2 teh anget + 2 sate jeroan + 2 snack Rp. 24.000,-
> Beli Aqua 1,5L + 2 snack Rp. 15.000,-
> Beli Topi Rp. 25.000,-
> Tiket Masuk Candi Borobudur Rp. 85.000,-
> 2 Tiket sepur kelici Rp. 15.000,-
> Beli souvenir: gantungan kunci, gelang, kalung, miniatur candi Rp. 50.000,-
> Parkir di candi borobudur Rp. 3.000,-
> Makan Siang di Popeye 4 porsi + Kulit ayam crispi 1 box Rp. 32.000,-
> Beli Aqua, susu, roti tawar, permen di alfamart Rp. 50.000,-
> Tiket masuk taman pelangi untuk 2 orang plus parkir Rp. 22.000,-
Jadi total pengeluaran kami di hari pertama adalah Rp. 321.000,-

Catatan Tambahan:
Untuk harga souvenir, kaos, tas anyaman, sandal, di sentra PKL candi Borobudur lebih murah, daripada dengan yang ada di Jl. Malioboro, padahal barangnya sama persis. Kami sudah membuktikan sendiri :)


LANJUTANNYA YA.....
>> Backpacking To Yogyakarta : Persiapan Perjalanan 
>> Day 1 : Tugu - Malioboro - Alun Alun Kidul 
>> Day 2 : Candi Mendut - Candi Borobudur - Taman Pelangi (Taman Lampion - Monumen Jogja Kembali)
>> Day 3 : Candi Prambanan - Candi Istana Ratu Boko 
>> Day 4 : Pasar Beringharjo - Benteng Vredeburg - Taman Pintar - Pasar Sore Malioboro - Titik Nol Jogja - Pusat Oleh Oleh Bakpia Jalan KS Tubun 
>> Day 5 : Back To Sidoarjo

No comments:

Post a Comment